HAKIKATMANUSIA
Al-Qur’an adalah sebagai sumber pedoman bagi umat Islam sedunia, karena di dalamnya terkandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hampir dua pertiga dari ayat-ayat al-Qur’an mengandung motivasi kependidikan bagi umat manusia. Pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentukya manusia ideal (insan kamil) yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji. Surat al-ma’un termasuk ayat al-Qur’an yang membahas tentang kepedualian sosial dan banyak memberi pesan nilai-nilai pendidikan Islam yang sangat bermanfaat dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya saat ini banyak dijumpai dikalangan masyarakat Islam yang mampu dari segi finansial misalnya, namun mereka enggan menolong sesama. Mereka lebih suka menghambur-hamburkan harta mereka dengan hura-hura. Padahal harta tersebut jauh lebih bermanfaat jika dishodaqahkan untuk menolong sesama yang membutuhkan, seharusnya hal-hal semacam ini harus dijauhi karena bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan Islam khususnya nilai sosial atau kemasarakatan. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam surat al-Ma’un. Dengan demikian, dapat digunakan sebagai pedoman dalam bersikap dan berprilaku. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan (library research), karena data yang diteliti berupa naskah-naskah, buku-buku, jurnal yang bersumber dari khazanah kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data-data diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi yang diambil dari al-Qur’an, as-sunnah, buku-buku, jurnal. Kitab tafsir yang menjadi sumber rujukan utama kepada penulis untuk memahami suatu ayat. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan metode conten analysis. Pemahaman dan analisis tersebut dilakukan melalui kegiatan membaca, menganalisis dan mengklasifikasikan data. Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan disini bahwasanya nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam surat al-Ma’un meliputi (1) Nilai pendidikan tauhid yaitu orang yang tidak percaya kepada hari kiamat. (2) Nilai pendidikan ibadah yaitu orang yang melalaikan shalat. (3) Akhlak, meliputi; larangan berbuat riya’ (pamer) dan orang-orang yang enggan menolong dengan barang-barang yang berguna (tolong menolong). (4) Sosial, meliputi; menyantuni anak yatim dan anjuran memberi makan fakir miskin.
HAKIKAT MANUSIA
Jelaskan bahwa manusia sebagai mahluk social memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi/pendidikan. Supportive dan ekspresive. Dari fungsi-fungsi ini diharapkan bukan saja menjadi landasan, materi kegiatan dan bahkan pendekatan/ proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan non formal.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Hakikat Alam Semesta dan Manusia yang diciptakan allah SWT
Alam semesta yang luas dan menakjubkan ini, langit dan bumi, matahari dan bintang, siang dan malam, serta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya merupakan sebagian makhluk ciptaan Allah yang ditundukkan kepada manusia. Tujuannya agar manusia memakmurkan dan menjadi khalifah di muka bumi. Orang yang selalu merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an, hatinya akan tergetar dan tergerak untuk mencermati fenomena yang ada di jagat raya ini. Akhirnya, dia mampu membuka mata dan hatinya serta menempuh jalan lurus, yaitu beribadat kepada Allah, Dzat yang Maha Suci dari sekutu.
Allah berfirman, "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun,"(QS. az-Zumar[39]:5). Bumi merupakan salah satu pelanet dari gugusan pelanet dalam tata surya yang berbentuk bulat (dalam kenyataannya tidak bulat sempurna). Bumi berotasi pada porosnya setiap 24 jam sekali sehingga terjadi perubahan siang dan malam. Selain itu bumi juga mengelilingi matahari selama setahun penuh sehingga terjadilah perubahan musim. Allah telah menguraikan hakikat alam semesta ini pada beberapa ayat Al-Qur'an. Allah berfirman,"Katakanlah,'Pantaskah kalian ingkar kepada Rabb yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kalian adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Rabb seluruh alam.' dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kukuh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)-nya dalam empat masa memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, 'Datanglah kalian menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.' Keduanya menjawab, 'Kami datang dengan patuh.' Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui,"(QS. Fushilat [41]:9-12). Allah juga berfirman,"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?"(QS.al-Anbiya[21]: 30). Setelah Allah bersemayam di atas 'Arsy, Dia menundukkan matahari dan bulan, masingmasing berjalan menurut waktu yang telah ditentukan. Allah kemudian menciptakan malaikat yang hidup di tempat tertinggi (al-Mala al-A'la). Mereka tidak pernah durhaka kepada Allah dan selalu taat pada perintah-Nya. Allah kemudian menciptakan jin dan menempatkan mereka di bumi. Akan tetapi mereka membuat kerusakan, menumpahkan darah, dan saling membunuh di sana. Setelah itu berlakulah ketentuan-Nya, yaitu penciptaan Adam. Allah berfirman,"Dan ingtalah ketika Kami berfirman kepada para malaikat,'Sujudlah kalian kepada Adam!' Maka mereka pun sujud, kecuali iblis. Dia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan kafir,"(QS. al-Baqarah[2]:34). Akhirnya, iblis pun diusir dari surga dan dijauhkan dari rahmat Allah. sementara itu, Adam diciptakan dari tanah liat yang kering. Allah berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Rabbmu berfirman kepada malikat, 'Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk,'"(QS. al-Hijr [15]: 28). Dari diri Adam, Allah kemudian menciptakan Hawa, sebagaimana firman-Nya,"Dialah yang menciptakan kalian dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya," (QS. al-A'raf [7]:189). Dalam satu hadits, Rasulullah bersabda, "Sungguh, Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang diambil dari berbagai tanah di muka bumi. Karena itu, keturunan Adam sesuai dengan kadar tanah tersebut. Diantara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam; bertubuh keras, jelek, dan bagus," (HR. Abu Dawud). Allah menempatkan Adam dan Hawa di surga yang penuh dengan kenikmatan. Namun, setan datang menggoda hingga mereka memakan sesuatu yang telah dilarang Allah, seperti dalam firman-Nya, "Dan Kami berfirman,'Wahai Adam, tinggallah engkau dan isterimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesuaka kalian. (Tetapi) janganlah kalian dekati pohon ini, nanti kalian termasuk orang-orang yang zhalim.' Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, 'Turunlah kalian! Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kalian ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan,'" (QS. al-Baqarah[2]:35-36).Demikianlah, setan berhasil memperdaya Adam dan isterinya dengan cara merayu mereka agar memakan buah dari pohon yang dilarang Allah. Akbatnya, Allah mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga dan menurunkan mereka ke bumi. Dari peristiwa tersebut, dimulailah kisah dan sejarah kehidupan manusia di muka bumi yang sangat menakjubkan, seperti dalam firman-Nya, "(Allah) berfirman, 'Di sana kalian hidup, di sana kalian mati, dan dari sana (pula) kalian akan dibangkitkan,' " (QS. al-A'raf[7]:25).
No comments:
Post a Comment